Yogyakarta
Bersama dengan kota sahabatnya Surakarta (Solo), Yogyakarta adalah asal mula peradaban di Tanah Jawa. Kota ini pernah menjadi singgasana yang menghasilkan Candi Borobudur and Prambanan yang begitu megah pada abad ke-8 dan ke-9 serta tempat berkuasanya kerajaan Mataram pada abad ke-16 dan ke-17.
Kenapa Yogyakarta Wajib Untuk Dikunjungi?
Kota dengan semboyan Hamemayu Hayuning Bawana ini memang menarik untuk dikunjungi. Di sini ada banyak peninggalan sejarah dan kebudayaan yang indah. Yogyakarta adalah salah satu tujuan wisata utama di Pulau Jawa.
Banyak sekali yang dapat dieksplor di kota yang sangat kental dengan seni nya. Meski kota ini kini sudah banyak mendapatkan sentukan modernisasi, tapi Yogyakarta tak pernah lepas dari jati dirinya, masih melestarikan budayanya secara turun temurun.
Dapat diliat untuk saat ini Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat masih kokoh berdiri, Sultan sebagai raja mengayomi masyarakat dengan baik, banyak ritual yang masih dilerestarikan salah satunya Grebek Maulud atau Sekaten rutin dilakukan setiap tahunnya.
1. Jalan Malioboro
Jalan malioboro sangat identik dengan Jogjakarta, belum lengkap rasanya jika berkunjung di Yogyakarta tanpa berkunjung di jalan ini hampir setiap hari jalan ini tidak pernah sepi pengunjung banyak yang berbelanja, wisata kuliner atau hanya berjalan jalan santai dan duduk menimati suasana Jogja.
Tidak hanya jalan malioboro ada juga yang iconik dekat malioboro, kita hanya berjalan beberapa meter ke selatan maka akan menemukan Titik Nol Kilometer yang merupakan titik pusat dari kota Jogja, rekomendasi pada saat di Titik Nol ini adalah pada saat malam hari dengan suasana yang asyik anda dapat foto dengan latar belakang jalan raya.
Jam Buka : 00.00 - 24.00 WIB
Harga Tiket : IDR 0
2. Candi Prambanan
Candi Prambanan merupakan candi Hindu yang terbesar di Indonesia. Sampai saat ini belum dapat dipastikan kapan candi ini dibangun dan atas perintah siapa, namun kuat dugaan bahwa Candi Prambanan dibangun sekitar pertengahan abad ke-9 oleh raja dari Wangsa Sanjaya, yaitu Raja Balitung Maha Sambu. Dugaan tersebut didasarkan pada isi Prasasti Syiwagrha yang ditemukan di sekitar Prambanan dan saat ini tersimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti berangka tahun 778 Saka (856 M) ini ditulis pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.
Jam Buka : 06.30 - 17.00 WIB
Harga Tiket : IDR 48.000 - 348.000
3. Pantai Parangtritis
Pantai Wediombo menjadi bagian dari pantai pesisir selatan Jawa yang memiliki karakteristik dari sisi gelombang ombaknya yang besar.Namun,pesona alam yang dimiliki selalu mengundang decak kagum para wisatawan yang datang.Pasalnya, pantai dengan nama‘ Wediombo’ yang berarti‘ pasir yang luas’ ini menyuguhkan pemandangan laut lepas yang jernih dan bukit karang yang hijau sejauh mata memandang. Nyatanya, bibir pantai ini memang jauh lebih luas dibandingkan pantai lain di sekitarnya.
Jam Buka : 06.30 - 17.00 WIB
Harga Tiket : IDR 48.000 - 348.000
5. Pantai Baron
Dapat dikatakan bahwa diantara semua pantai di Gunungkidul, Pantai Baron merupakan yang paling terkenal. Lokasinya terletak di Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Akses menuju Pantai Baron dapat ditempuh dengan jalur darat berjarak 40 km dari pusat kota Yogyakarta. Pantai Baron diapit oleh dua bukit besar yang menjadi tempat bertemunya air laut dan air sungai.
Jam Buka : 00.00 - 24.00 WIB
Harga Tiket : IDR 5000